Bedug Pendowo Purworejo: Ikon Bedug Terbesar di Jawa Tengah dan Kisah di Baliknya
Konon, bedug terbesar di Jawa Tengah, bahkan di dunia, berada di Kabupaten Purworejo. Benda bersejarah ini adalah Bedug Pendowo, sebuah mahakarya yang kini menjadi ikon di serambi Masjid Agung Darul Muttaqin. Keberadaannya bukan hanya sebagai penanda waktu salat, tetapi juga sebagai saksi bisu sejarah Purworejo.
Apa dan Siapa di Balik Bedug Pendowo?
Bedug Pendowo dibuat pada tahun 1834 Masehi atas inisiatif bupati pertama Purworejo, Kanjeng Raden Tumenggung Tjokronegoro I. Setelah membangun Masjid Agung pada 1830, sang bupati ingin menciptakan alat penanda salat yang monumental. Ia kemudian mengadakan sayembara untuk membuat bedug masjid raksasa. Muhammad Irsyad, menantu Patih Tjokrojoyo, memimpin pembuatan bedug ini. Nama “Pendowo” sendiri diambil dari nama dusun tempat pembuatannya, Dusun Pendowo, dan juga dari cabang pohon jati yang digunakan yang berjumlah lima, layaknya tokoh pewayangan Pandawa Lima.
Bedug berasal dari inspirasi tradisi Islam dan lokal, dan Bedug Pendowo adalah perpaduan sempurna dari keduanya. Keberadaannya menunjukkan bagaimana para pengrajin bedug masjid pada masa itu memiliki keahlian luar biasa, mampu mengolah bahan alam menjadi karya seni yang fungsional dan sakral.
Bagaimana Ukuran dan Proses Pembuatannya?
Bedug Pendowo bukanlah bedug mushola biasa. Ukuran bedug ini sangat fantastis: panjang rata-rata 292 cm, garis tengah depan 194 cm, dan garis tengah belakang 180 cm. Kelilingnya mencapai 601 cm di bagian depan dan 564 cm di bagian belakang. Ukuran ini menjadikannya bedug terbesar di Jawa Tengah.
Pembuatannya dilakukan dari pohon jati tua yang besar. Bedug ini dibuat utuh, tanpa sambungan. Kulit yang digunakan untuk menutupi permukaannya adalah kulit banteng tua. Para pengrajin bedug masjid menggunakan paku kayu sebanyak 120 buah di bagian depan dan 98 buah di bagian belakang untuk mengencangkan kulitnya. Proses pengangkutan bedug ini ke masjid juga sangat menantang, membutuhkan tali tambang dan kayu gelondongan sebagai roda pengangkut untuk menempuh jarak 11 kilometer.
Mengapa dan Kapan Bedug Ini Dipukul?
Fungsi bedug masjid ini sangat krusial, meskipun karena ukurannya yang besar, pemukulannya dibatasi. Bedug Pendowo hanya ditabuh pada hari Jumat dan hari-hari besar keagamaan. Hal ini dilakukan untuk menjaga keawetan bedug yang sudah berusia hampir dua abad. Sebagai gantinya, jidor masjid berukuran lebih kecil digunakan untuk menandai waktu salat lima waktu.
Keberadaan Bedug Pendowo bukan hanya sebagai pengingat waktu salat, tetapi juga sebagai kebanggaan masyarakat Purworejo dan menjadi daya tarik wisata religi. Keunikan dan sejarahnya membuat bedug ini sebanding dengan keindahan dan kisah bedug masjid Cirebon yang legendaris.
Ingin Miliki Bedug Masjid Berkualitas Tinggi untuk Masjid Anda?
Kisah Bedug Pendowo menunjukkan bahwa kualitas bedug masjid ditentukan oleh material terbaik dan keahlian pengrajin bedug masjid. Jika Anda mencari bedug masjid berkualitas yang dibuat dengan presisi dan dedikasi, kami menyediakan layanan jual bedug masjid langsung dari sumbernya. Kami menawarkan beragam pilihan, dari ukuran kecil hingga besar, dengan harga bedug masjid yang terjangkau. Tidak perlu repot mencari jual bedug terdekat, karena kami menjamin kualitas yang tak tertandingi. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan bedug masjid yang akan menjadi kebanggaan bagi masjid Anda!